Pulau Sayat berdiri pada tahun 1971. Pada mulanya   kampung ini hanya tempat singgah orang-orang yang mencari pekerjaan di hutan. Pada tahun tersebut ada 7 orang yang pertama kali datang mendirikan pondok (tempat tinggal) di tanah Pulau Sayat ini, yaitu: Sahadi, M. Tahar, Ustadz Daud, Anwar, Kasim, Sahwi, Ustadz Basri. Semuanya berasal dari Kecamatan Tepuai. (wawancara M. Tahar  “Pulau Sayat” pada 18 Mei 2011)
Berhubung tanah yang di tempati tersebut merupakan milik Suku Dayak Pukat dan Dayak Taman, maka usaha yang dilakukan agar tidak terjadi permasalahan adalah dengan dilakukannya pembelian. Hal ini terjadi pada tahun 1975. Sampai tahun 1990. Setelah dilakukannya pembelian tanah tersebut, status kependudukannya masih tergabung dengan Dusun Pulau Lunsara (sekarang Lunsara) berhubung belum ada izin dari kepala kampung/pimpinan orang Dayak Taman. Usaha untuk menjadikan Pulau Sayat berdiri sendiri menjadi kampung dilakukan sejak tahun 1980.
Pada tahun 1990, dilakukan musyawarah perluasan kampung Islam antara perintis Pulau Sayat (Sahadi, M. Tahar, Ustadz Basri) dengan Kepala Desa Lunsara Bapak Adus Samad (Paman Kepala Desa sekarang) dan Bapak Busang (ipar Adus Samad). Musyawarah tersebut menghasilkan keputusan perluasan wilayah Islam yakni dengan melakukan pembelian tanah di wilayah Pulau Sayat. 
Adapun tanah yang dibeli adalah tanah pinggiran sungai kapuas milik orang Taman. Tanah seluas 3 hektar milik Pak Delang, Pak Ego, dan Pak Ajan, dibayar dengan seekor sapi untuk Pak Delang, 250 gantang padi kepada Pak Ego dan 60 gantang padi serta 1 pucuk senjata api kepada Pak Ajan. Pada saat itu pimpinan Suku Taman adalah Pak Lunsa.  Setelah dilakukannya pembayaran, maka status tanah tersebut berkedudukan sebagai wilayah Desa Lunsara.
Pada tahun 1990 juga dilakukan usaha untuk menjadikan sebuah kampung oleh Sahadi dan kawan-kawan selaku perintis utama. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan bermusyawarah dengan Kepala Desa Lunsara (Sekarang Dusun Lunsara). Melalui musyawarah tersebut, kepala kampung memberikan izin pendirian kampung Pulau Sayat dengan syarat didirikannya sebuah masjid sebagai simbol.
Kemudian ditahun itu juga dibangunlah sebuah Masjid serta pengurusnya yang bernama Masjid Al-Musta’illin. Adapun yang menjadi pengurus pada saat itu Pak Adus Samad (ketua), Sahadi (sekretaris), M. Tahar (bendahara), dan Ustadz Basri (stap). Kepengurusan tersebut berlangsung selama 1 tahun (1990-1991).
Berdirinya Masjid Al-Musta’illin merupakan syarat dari Kepala Kampung Lunsara (Adus Samad), mengawali berdirinya kampung Pulau Sayat bagian dari Desa Lunsara. Pada saat itu terdapat 6 rumah. Dan nama Pulau Sayat ini diambil dari terdapat beberapa pulau di sungai kapuas yang mana pulau tersebut seperti disayat-sayat. 
Alhamdulillahirrabil’alamin  puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan  hidayat-Nya kepada kita semua, shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad  SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhirat nanti. Alhamdulillah  kami telah menyelesaikan KKL PAR Tahun 2011 yang dilaksanakan selama 2  bulan di Dusun Pulau Sayat Desa Suka Maju Kecamatan Putussibau Selatan  Kabupaten Kapuas Hulu.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Dengan semakin berkembangnya media teknologi dalam hal ini kami berinisiatif membuat blog yang berkaitan dengan Dusun Pulau Sayat ataupun kegiatan-kegiatan kami selama berKKL di sana. Kami berharap BLOG ini dapat memberikan kenangan-kenangan buat masyarakat lebih khusus buat Dusun Pulau Sayat Desa Suka Maju umumnya buat Kabupaten Kapuas Hulu sebagai media informasi tambahan dan silaturahmi yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. amin…..
Salam
Member of Group 3
 

0 komentar:
Posting Komentar